Begini ya rupanya,. dulu saya sering baca kisah2 curhatan dimajalah, tentang seorang yang merasa tertekan ketika mendengar teman seumuran menikah, sdgkn dia msh lajang (difilm hollywood juga byk) saya srg trtwa sndiri. Kok sampe segitunya? kayak yang takut aja gak dapet jodoh. Gak sabaran aja.
Tapi... kini saya mengerti !! rasa aneh diperut yang menjalar ke punggung.. yah., pagi ini, saya mendengar sahabat saya sekelas jaman SMA, telah menikah. Dengan teman sekelas saya juga. Dua2nya sekelas ama saya. pacaran sejak SMA. MEREKA! saya senang. campur Terkejut. Salut.
Dan saya tiba2 mengerti kenapa ada rasa aneh seperti ini. Ya. Saya ingin seperti mereka.
Inikah yang dinamakan rasa iri? saya rasa mungkin iya. Begitu bahagianya ketika suatu hubungan telah diresmikan dengan akad yang sah. Saya percaya. teman saya itu tidak menggelar pesta besar sebagai tanda pernikahan mereka. Tetapi KEBERANIAn untuk berikrar sehidup semati, serta menjalankan apa yang ada sekarang.
Saya salut dengan keberanian mereka. Terharu sekali. Pasti yang cowok telah begitu GENTLE bertanya kepada orang tua si cewek. Begitu pedenya dgn tekad yang bulat memiliki org yang dicintainya secara sah. Dengan niat menyempurnakan separuh dien dan membimbingnya. Melanjutkan persahabatan dekat itu dengan bingkai yang agung.. Pernikahan.. Masya allah..
Terkadang ada yang begitu brani berkomitmen. Tidak takut dengan yang terjadi kedepannya karna mereka YAKIN dan PERCAYA. Pernikahan adalah niat baik. Niat yang baik PASTI mendapat jalan. Apapun itu. Allah tidak akan menyia-nyiakan harapan hamba-Nya.
Tapi banyak pula yang masih menjadi katak dalam tempurung. Serba takut dan selalu memikirkan kmungkinan terburuk jika menikah tanpa persiapan. Nanti inilah.. itulah.. harus ada uang asap lah.. harus antaran yang mewah lah.. harus mengundang seribu tamu lah.. harus punya rumah dulu.. bla.. bla.. bla..
Belum lagi masalah mental yang menghantui. Takut menikah karna belum siap. Belum mengerti mengurus rumah tangga. Mengurus diri sendiri saja keteteran, bagaimana ceritanya kalau mengurus orang lain dan pernikahan? apalagi bayi...
benar kata Imam Ghazali.. Inilah akhir zaman ..
pernikahan DIPERSULIT. Zina yang DIPERMUDAH.
Itulah manusia.. allah coba memang dengan kekhawatiran-kekhawatiran. Tapi Allah juga menganugrahkan Keberanian kan? Untuk menemukan keberanian, temukan dulu keyakinan. Apakah kamu yakin dengan pilihanmu?
Buat kedua teman saya, saya ucapkan selamat. Semoga menjadi keluarga sakina mawaddah warrahmah. Salut saya dengan keberanian kalian berdua. Kita masih sama2 kuliah teman. tapi Tekad kalian untuk menyempurnakan separuh dien membuat saya terharu.
Orang2 yang yang telah menikah memiliki doa yang dua kali lebih makbul dibanding yang belum menikah. Gantian kalian doain saya yah. Saya gak minta kalian mendoakan agar saya cepat menyusul menikah juga.
tapi.. doakanlah..
Berilah pemahaman kepada calon imam Eulis Maharani kelak, siapapun dia dan dimanapun dia berada, agar tersadar dan mulai untuk bergerak, Mulai sekarang, menambah ilmu dan pemahaman agama guna bekal hidupnya, mengejar cita-cita dan berhenti melakukan kegiatan buang waktu dan sia-sia.. mengisi waktunya dengan hal-hal berharga.. dan kemudian.. jika telah sampai harinya.. agar cepat menjemputnya ..
sementara saya, dari sekarang akan melakukan yang terbaik. Mulai untuk belajar dari hal kecil guna melatih diri dan mental saya.. agar saya siap nanti menyambut hari itu. Menjadi seorang istri.. Insha allah..
karna.. kita sendiri akan takjub dengan kekuatan doa.
Kabulkanlah ya allah.. Amin ya robbal alamin.
0 Comments:
Posting Komentar