Kisah tragis dibalik lagu TEARS IN HEAVEN-eric clapton




Pada tanggal 20 Maret 1991 tepat jam 11 siang, anak laki-laki berusia 4 tahun yang bernama Conor Clapton meninggal karena terjatuh dari jendela lantai 53 di apartemen New York City.

Conor sedang dirawat oleh ibunya, Lori Del Santo, yang merupakan aktris italia. Mereka tinggal di sebuah apartemen selama berada di New York. Eric Clapton, juga berada di New York (sebenarnya rumah Eric terletak di Surrey, Inggris) dan tinggal di sebuah hotel terdekat pada saat terjadi kecelakaan tersebut. Clapton dan Del Santo tidak pernah menikah. Eric telah menikah dengan Pattie Boyd yang merupakan mantan istri George Harrison pada saat kelahiran Conor, Agustus 1986.

Kematian Conor menjadi kesedihan mendalam bagi Eric Clapton. Selama 9 bulan Eric diselimuti rasa duka yang mendalam dan ia tidak berkeinginan untuk tampil. Ketika dia kembali ke atas panggung, musiknya telah berubah menjadi lebih lembut, lebih kuat, dan lebih reflective.

Tears in Heaven (yang ditulis oleh Eric Clapton dan Will Jennings) adalah cara Clapton menuangkan kesedihannya dan merupakan bentuk penerimaannya terhadap kematian Conor. Lagu ini sebenarnya dibuat untuk sountrack film Rush pada tahun 1991, tapi sebenarnya itu dibuat Clapton untuk mengenang tentang Cornor.

"Eric dan saya terlibat dalam pembuatan film Rush. Kami menulis lagu berjudul 'Help Me Up' untuk lagu penutup. Kemudian Eric melihat suatu adegan di film untuk dibuatkan sebuah lagu dan ia berkata pada saya 'Aku ingin menulis lagu tentang anakku.'. Eric telah menulis bait pertama dari lagu tersebut, yang bagi saya itu merupakan arti dari semua lagu, tetapi dia meminta saya untuk menulis sisa bait yang ada ('Time can bring you down, time can bend your knees...') walaupun saya telah mengatakan bahwa ia harus menulis lagu itu sendiri karena ini sangat pribadi. Lagu ini merupakan lagu sedih dan sangat unik selama pengalaman saya menulis lagu." - Will Jennings

Pada Grammy Awards tahun 1993, Tears in Heaven memenangkan tiga penghargaan untuk lagu terbaik, rekaman terbaik dan penyanyi pria terbaik.. Lagu ini juga membantu meroketkan penjualan album "Unplugged" sehingga menjadi album terlaris Clapton sepanjang sejarah bermusiknya.







Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would it be the same
If I saw you in heaven?

I must be strong
And carry on,
'Cause I know I don't belong
Here in heaven.

Would you hold my hand
If I saw you in heaven?
Would you help me stand
If I saw you in heaven?

I'll find my way
Through night and day,
'Cause I know I just can't stay
Here in heaven.

Time can bring you down,
Time can bend your knees.
Time can break your heart,
Have you begging please, begging please.

Beyond the door,
There's peace I'm sure,
And I know there'll be no more
Tears in heaven.

Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would it be the same
If I saw you in heaven?

I must be strong
And carry on,
'Cause I know I don't belong
Here in heaven.


5 Comments:

  1. yep. Its tragedy.,
    pantesan lagunya pny feel gitu :'(

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Di dunia barat pun juga meyakini jika anak yang meninggal maka tempatnya adalah di surga, dan apa yang terungkap merupakan hal yang memilukan dan ketidak berdayaan seseorang untuk menghindari takdir seperti bait:
    I must be strong
    And carry on,
    'Cause I know I don't belong
    Here in heaven.

    BalasHapus
  4. Diindonesia ada lagu hadapi saja Iwan fals

    BalasHapus

 

NonaSunda Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang