my Flashback story part 1 (2008-09)


ga terasa kita sekarang berada di penghujung tahun 2010. dan memang kalau dirinci, padat sekali jadwal kita yah setaunan ini. yang pasti banyak cerita yang terukir selama setahun penuh ini. ada sedih, senang, suka dan duka.
Kalo emang kamu sendiri aja bingung gimana mau ngerincinya, lha apalagi saya? Saya selalu senang menargetkan sesuatu (*baca merencanakan tanpa act*) sebentar. Sebentar. Sebelum saya mengomel tentang resolusi di tahun 2011 nanti, ada baiknya kita sedikit flashback tentang si 2010 yang hampir kita tinggalkan.
Pertama, tahun ini (2010) anugrah allah tercurah bak hujan kepada saya (dan juga mungkin anda semua). Tahun ini bisa dibilang saya bahagia. Lebih banyak bahagianya daripada sedihnya. Tapi nanti aja kita bahas 2010.
Guys, inget banget era 2008-2009? Tahun2 pendewasaan diri yang sangat berat bagi saya. Pengkhianatan. Kebohongan. Kemunafikan. Dipecundangi keadaan. Tertekan oleh ujian dan target nilai. kekhawatiran berlebihan. Kelelahan. Hingga isu eating disorder yang nyaris melanda saya. Berat badan yang dari 46 trun drastis menjadi 43... terus 41... terus... 37... masih kurang hingga menembus angka 35 kilo.
Kilasan hidup saya berputar pada malam yang menjadi lebih panjang karna saya nyaris tidak tidur dan paginya sarapan yogurt beku dan segelas kopi kental robusta yang saya nikmati disamping kolam ikan. Menghindar dari keadaan. Setidaknya, menghindari segala kontak mata yang mungkin terjadi.
Yogurt beku dan segelas kopi robusta untuk bertahan hingga pukul 3 siang. kekurangan uang untuk makan? tidak! Bukan karna itu. Tapi karna saya telah total kehilangan minat pada makanan. Dan dapur. Dan kulkas dan ... Rumah.
Sesekali saya hanya makan beberapa potong tahu disekolah dan tidak makan seharian hingga pagi tiba kembali. Berceriita dengan para sahabat. Saya sangat bangga bisa bertahan. Lapar dan bertahan. Saya kuat. Dan saya sedikitpun tidak butuh dikasihani bahkan jika tubuh ini hancur.
" Kau kelihatan lemah sekali. Sakit?"
"Tidak! thats bullshit. saya sangat sehat. Sehat! S.E.H.A.T, see?"
"Tapi kau ... terlihat lebih ringkih... rapuh.."
dalam hati saya menjawab...
"kalian lemah. Dan karna itu kalian tergantung bahkan pada makanan. tetapi saya tidak. Setidaknya untuk saat ini."
Ingat sekali bagaimana gaun hitam prom nite party begitu stagnan ditubuh saya yang kurus kerontang. Foto-foto menunjukkan tulang tungkai yang tegas, muka yang tirus dan tulang leher yang jenjang. Pinggul yang menonjol hingga membuat rok SMA saya agak "keren". Saya benci rok SMA yg pendek. Saya mengenakan rok panjang lipit yang menutupi hingga mata kaki. Manis . Rok itu menjuntai anggun dengan tulang pinggul yang rapuh sebagai penyangganya. 35 kilogram.
Saya sehat. Bangga. Dan bahagia. Dan tegar. Dan kuat.
Saya mempunyai orang yang bisa saya ajak bicara. Terutama yang duduk disamping saya dikelas, yang duduk dibelakang, serta didepan saya. bukan pembicaraan "say hello" tapi menceritakan keadaan saya. Yah. mereka sadar saya terlalu lemah. Dan letih. Dan mereka peduli.
Mereka sekelompok orang yang perduli, menelusuri bahu saya merengkuh tubuh ringkih ini dan bertanya...
"Ada apa sebenarnya?"
Yah. Memang. Tahun itu sangat berat. Tapi terus tanpa lelah saya memohon keadilan padaNya. Meminta yang terbaik. Meminta dukungan para sahabat. Tahun itu , rumah bukan lagi tempat yang nyaman bagi saya. Memikul semuanya sendirian.
Tapi saya bersembunyi. Dibalik tawa canda ceria kantin sekolah. Dibalik gurauan dan tawa bersama teman-teman saya. Dibalik hentakan musik ekspresi saat kami latihan nari di gitananda. Untungnya saya tidak terkena masalah cinta2an.
Karna memang saya tidak sempat memikirkan itu. Walaupun banyak peluang menuju kesana.
Saya adalah tipe orang yang "lebih baik menjadi single selama 3 tahun daripada double tapi saya tidak fokus menikmatinya". Saya mencintai hidup saya. Dan kelas. Dan sekolah.
Senyum palsu. Saya adalah penyeimbang dan “umpan” saat itu. Orang2 picik berlapis buludomba senang memanfaatkan keadaan dan kebodohan saya. Dan semua terasa sakit. Terus. Tanpa henti saya memohon padaNya.
Pada akhir tahun 2009, semua selesai. Seiring dengan hengkangnya sang pengeruh keadaan dari teritori saya. Semua terasa tenang. Damai. Walupun tahun ini telah membuat pandangan dan pola pkir saya berubah drastis dan cacat selamanya.
Pelajaran di 2008-2009 :
*teruslah berusaha dan berdoa. Akan tampak siapa pengkhianat sesungguhnya
*hati2 dgn org2 yg mmilki postur tbuh : bdn pendek,bokong yang tonggek, dada membusung,mata merah serta bergingsul. Kulit hitam (serius!! Dlu sy pkir kata2 nnek sy ini hny mitos belaka.. tapii... Terbukti mmg org2 spt ini bermuka dua dan kerap menghancurkan sistem dan tak bisa dipercaya)
*memang fungsi TEMAN2 lah yang membuatmu stabil dan terjaga.
*jgn goyah jgn labil. Setiap ujian mmg dihadirkan dihidupmu utk menempa kau mjd pribadi yg lbh KUAT dan TEGAR
*Kita gak pernah tau hati terdalam manusia. Bahkan dari wajah malaikat sekalipun.
Akhir 2009, lama kelamaan keadaan membaik dipihak saya. Saya sudah mulai acuh dan melupakan. Mengikhlaskan. Serta dipertemukan dgn sahabat saya. Aditya (skg naik pgkat jadi pacar :*)
Jangan bertanya dan pnasaran ttg apa yg terjadi sebenarnya, pembaca. Cukup doakan saja agar semua dapat menuai hasil masing2 dari perbuatannya.
Tentang org2 yg prnh menghancurkan sistem yang ada, saya sedikitpun gak berniat membalas. Biar allah yang akan menghakimi. Karna allah adalah hakim yang seadil-adilnya. Membalas semua setimpal sesuai yang diperbuat. Untuk saya dan untuk semua.
Insha allah !!

0 Comments:

Posting Komentar

 

NonaSunda Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang