Final destination 1,2,3,4.

Huft!!

Bosannye ke malam ini. Ginilah kalo udah kuliah. Budak2 pade ngilang sibuk.

jadi malam ini aku duduk membodo depan tivi nonton final destination 4. Sumpah ya. Ni film dari yang pertama bikin aku parno dan takut.

Ceritanya tentang pertanda yang didapat orang2 sebelum kematianny.
Setelah selamat dari ajal ternyata orang tuh belum terbebas juga dari bayang2 kematian.

Banyak hal yang bisa mengundang maut diceritakan difilm ini. Tapi terus terang semuanya disebabkan karna human error atau kesalahan manusianya sendiri.

Contoh, mesin pencabut rumput yang sedang beroperasi menghantam serpihan seng yang tercecer ditanah,lalu terlindas mesin dan terlempar dengan kecepatan tinggi menembus kepala seorang gadis yang baru aja keluar dari salon.

Pada intinya film ini mungkin mengingatkan kita pada kesalahan fatal yang dapat aja terjadi karna human eror.

Makanya hati2 .
Selain itu disini juga menceritakan bahwa kalau memang ajal sudah tertulis orang2 gak akan bisa menghindarinya dengan cara apapun.

Bicara soal hati2, aku juga kurang hati2 bicara kemarin. Menjawab pertanyaan seseorang yang sebenarnya hanya isengan belaka.

Aku gak marah tentang jawaban yang dia berikan. Tapi aku marah karna itu pertanyaan sakral dan bukannya untuk main2 dan sama sekali belum waktunya ditanyakan ke aku.

Pertanyaan itu hanya boleh ditanyakan kalo sang penanya sendiri benar2 yakin dengan jawabannya.

Jujur.
Sangat jujur.
Aku kecewa. Sakit sekali rasanya.

Selepas membicarakan hal itu,aku naik kekamarku. Pukul 2 siang.
Aku gak ngelepas baju kampusku. Langsung terbaring ditempat tidur dengan nyeri ulu hati yang menyerang.

Aku paham kenapa bisa sakit uluhati begini, semakin berkelebat kata2nya,semakin jelas ditelinga ku. Nyeri itu menyerang tepat diulu hatiku.

Sama2 dgn rasa nyeri dan sesak didada,bercucuran butiran bening kekecewaan. Tanpa henti sampai aku tertidur .

Bangun tidur aku pikir perasaanku akan membaik. Nyatanya perih itu terus nyerang aku. Bertubi2.

Kenapa ada orang yang sebegitu menyepelekan pertanyaan sakral itu?
Jujur lagi. Aku mulai ragu. Perih.

jadi aku gak berani mem planning kan jauh rencana2 indah yang emg udh diniatkan. Gak berani lagi mengukir satu nama dibatu.

Aku takut semua bisa hilang disaat aku benar2 sudah gak punya pilihan.

Terima kasih untuk rasa perihnya,aditya.... Siang itu gak bisa is lupakan gak tau kenapa...

Jangan banyak tanya. Jangan minta mav. Jangan berencana. Jangan bicara ttg itu,menyinggung itu karna is gmw dengar.

Just do the best. Just show to my daddy n mommy that ur the best.
Talk less do more.

Because im sick of your words!

0 Comments:

Posting Komentar

 

NonaSunda Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang